Wednesday, May 18, 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Sejarah Peristiwa G 30 S/PKI. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Sejarah Peristiwa G 30 S/PKI

Saat memasuki awal tahun 1965 pertentangan antara PKI dengan Angkatan Darat (AD) semakin meningkatkan. D. N. Aidit sebagai pemimpinan PKI beserta Biro Khususnya, mulai meletakkan siasat siasat untuk melawan komando puncak AD. Keteganan politik antara PKI dan TNI AD mencapai puncaknya setelah tanggal 30 September 1956 dini hari, atau awal 1 Oktober 1965. Pada saat itu terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap para perwira Angkatan Darat. Peristiwa penculikan dan pembunuhan terhadap perwira AD, kemudian dikenal sebagai Gerakan 30 S/PKI.



Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, Selain Tiongkok dan Uni Soviet. Sampai pada tahun 1965 anggota PKI berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mencapai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mencapai 9 juta anggota. Termasuk Gerwani, organisasi penulis dan artis dan pergerakan sarjananya, PKI mempunyai lebih dari 20 juta anggota dan pendukung.

Aksi pembunuhan oleh PKI di Kota Jakarta, melibatkan anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat. Setelah dibunu, mayat mayat dimasukan dalam sumur yang sudah tidak dipakai lagi di Lubang Buaya. Untuk mengenang peristiwa yang mengerikan tersebut, dibangunlah Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya. Berikut 8 nama para korban Lubang Buaya di Jakarta :
  1. Letjen Ahmad Yani, Men/Pangad
  2. Mayjen S. Parman, Asisten I Men/Pangad
  3. Mayjen R. Suprapto, Deputi II Men/Pangad
  4. Mayjen Haryono, M.T Deputi III Men/Pangad
  5. Brigjen D.I. Panjaitan, Asistenn IV Men/Pangad
  6. Brigjen Sutoyo S, Inspektur Kehakiman/Odijur Jendral TNI AD
  7. Lettu Piere Andreas Tendean, Ajudan Menko Hankam/Kepala Staf Angkatan Bersenjata
  8. Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun, Pengawal rumha Wakil P.M. II Dr. J Leimena
Peristiwa pembunuhan juga terjadi di daerah Yogyakarta. Komandan Korem 072 Yogyakarta Kolonel Katsamoto dan Kepala Stafnya Letkol Sugiyono diculik dan dibunuh oleh kaum pemberontak di Desa Keuntungan. Peristiwa G 30 S/PKI ternyata menjadi pemicu aksi protes terhadap kepemimpinan Soekarno, bahkan dituduhkan bahwa Soekarno ada dibalik semua ini. Gerakan tersebut dipelopori oleh kesatuan aksi pemuda, mahasiswa dan pelajar KAMI ( Kesatuan Aksi Pemuda Indonesia ). Dari aksi para mahasiswa ini, menghasilkan sebuah keputusan politik bersama yang dikenal sebagai Tritura ( Tiga Tuntutan Rakyat ) yang isinya :
  1. Bubarkan PKI dan ormas ormasnya yang bernaung dibawahnya
  2. Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur unsur G 30 S/PKI
  3. Turunkan Harga/perbaiki ekonomi




No comments:

Post a Comment